Ronaboyd Mahdiharja

Sebuah goresan nan Pribadi mengenai metamorforsis dalam alam pemikiran perjalan menjadi manusia.

Jul 18, 2019

Catatan Si Pemalas #20




Apa jadinya seorang pemalas seperti diriku diharuskan menulis sesuatu yang bersifat ilmiah? Ini bukan berarti saya tak pernah berpikir ilmiah, sebaliknya malah sering. Hanya saja tulisan ilmiah seperti bukan gayaku. Padahal dalam setahun, saya diwajibkan menulis minimal 2 karya ilmiah. Selama seumur hidup!

Sebenarnya ide dan isu masalah untuk diangkat dalam suatu karya ilmiah itu banyak. Problemnya, menuangkan dalam bentuk karya ilmiah itu benar-benar sulit. Sulit di sini bermula dari konflik batin diriku sendiri. Saya kembali menjadi purba dan memahat batu-batu. Seseorang yang terbiasa menulis esai atau prosa yang luwes dan santai lantas menulis jurnal atau karya ilmiah rasanya seperti ingin berak.  Tulisan ilmiah memiliki aturan yang rigid dan ketat. Tanpa ampun.

Sebentar. Esai pun berkembang ke ranah ilmiah pula. Makanya saya tertawa ketika seseorang yang terbiasa menulis esai pop lantas menuangkannya pada esai akademik menjadi penuh coretan. Dunia akademis memiliki garis tegas dengan dunia awam. Jurang pemisah inilah yang kemudian menjadi kritik bagi orang awam terhadap dunia akademis yang dianggap sebagai menara gadis gading.

***
Kini, saya mematung di depan laptop sambil berpikir. Selama hidup, baru dua karya ilmiah resmi yang kuhasilkan. Esai-esai yang pernah kutulis termasuk kategori ilmiah atau bukan, saya tak begitu peduli. Berdasarkan materi kepenulisan yang pernah kuikuti serta kupraktikkan dalam dua karya ilmiah, keindahan tulisan ilmiah dilihat dari ketundukan pada kaidah penulisan ilmiah. Entah itu dari aspek tata tulisan maupun gaya selingkung. Hal tersebut menunjukkan adanya kedisiplinan, kerapian, serta apresiasi terhadap bahasa. Selain itu, tiap karya ilmiah terdapat struktur aktivitas ilmiah yang dilandaskan pada elemen substantif serta metode.

Mumet, kan? Sama.

Saya lebih suka menulis berita dibandingkan karya ilmiah. Walaupun keduanya memiliki karakter yang objektif, berita memiliki nuansa bahasa yang lebih sederhana dan luwes. Pada banyak kesempatan, saya seperti menemukan keterbalikan. Gaya bahasa berita kulihat dalam skripsi, tesis, maupun jurnal ilmiah. Sedangkan, gaya bahasa karya ilmiah kutemukan dalam berita. Terutama berita-berita pada jurnalis pemula (mungkin dia habis lulus sarjana, lantas menjadi wartawan).

Tulisanku selesai. Responnya ada yang bilang bagus, mudah dipahami, cukup jelas, seperti karya ilmiah pada umumnya. Hanya, satu orang yang tidak paham atau sulit paham. Kubaca ulang tulisanku. Sekali lagi. Berkali-kali. Tidak ada masalah. Lantas, apanya yang salah?

Ternyata, korespondenku memiliki variabel yang berbeda. Dia orang non hukum. Well, hukum merupakan ilmu yang eksklusif dan bersifat sui generis. Bahkan dalam bahasa, hukum memiliki struktur bahasa hukum Indonesia yang khas. Bahasa hukum Indonesia memiliki karakteristik jelas makna, lugas, dan resmi. Komposisi gaya bahasa hukum Indonesia begitu khusus. Ini dilema.

Setiap akademisi pasti ingin tulisannya dapat dibaca dan dipahami oleh setiap orang. Pada sisi lain, karya ilmiah merupakan cerminan komunitas wacana keilmuan tertentu. Penulisnya pun perlu memahami bahwa karya ilmiah memiliki sosioretorik tersendiri. Intinya, orang di luar komunitas keilmuan perlu menyesuaikan istilah-istilah dan struktur yang ada sehingga penulis tak perlu lagi memberitahukan perbedaan terdakwa dan tersangka, atau coastal state dengan archipelagic state, atau channel dan strait. Penulis menganggap pembaca telah tahu istilah-istilah tersebut, kecuali hal tersebut penting untuk ditulis kembali atau apabila ingin berbasa-basi dan memenuhi persyaratan minimal halaman. Hehehe.

Proses selanjutnya adalah mengalihkan bahasa ke dalam bahasa lain. Saya kurang pede dalam hal ini. Saya mencoba mencari bantuan. Sayangnya, dia menolak secara halus dan satunya foto profilnya chat menghilang.

Saya hanya mengelus dada membayangkan menjalani hal demikian setahun dua kali selama seumur hidup. Wes pie maneh...

1 comment:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete