Ronaboyd Mahdiharja

Sebuah goresan nan Pribadi mengenai metamorforsis dalam alam pemikiran perjalan menjadi manusia.

Jul 19, 2014


  
Well, kapan lagi saya membicarakan sebuah album yang penting untuk grup band kesukaanku: Coldplay!! Sejak album Parachutes sampai Viva la Vida or Death and All His Friends memberikan nuansa yang mampu membangkitkan semangat. Namun, semenjak Mylo Xyloto memiliki atmosfer yang synthy dan di beberapa bagian sangat upbeat justru membuat saya agak tidak tertarik. Seperti ada keinginan melakukan evolusi musikalitas dalam diri Coldplay. Sayangnya pada saat album tersebut dirilis, synthesizer sudah dipergunakan band-band lain dua tahun sebelumnya. Sesuatu yang terlambat.
Pada akhirnya album Ghost Stories muncul dan menarik perhatianku. Pertama kali dengar lagu Magic saya tak sadar jika lagu tersebut dinyanyikan Coldplay. Kentalnya bunyi ambient pada beberapa lagu dengan percobaan drummer Will Champion melalui dentuman lembut synth perkusi. Musik chillout dan balad selaras dengan nada sendu Chris Martin cocok untuk merileksasikan pikiran kita. Jangan lupa sambil ngawang menghitung para mantan pacar atau mengenang waktu bersamanya. Tapi jangan sampai mewek, ntar malah jelek. :p
Saya benar-benar kaget dan tertegun dengan musik yang diusung Coldplay. “Kok Coldplay galau dan gelap banget lagu-lagunya, meskipun sejak dulu begitu tapi gak begini banget. Wah ikut-ikutan band Indonesia nih..” Lirik dari True Love membuat menyanyat hati,
So tell me you love me
If you don’t,
Then lie, lie to me
Call it true, call it true love…

Melihat judulnya, True Love, ada deskripsi mengenai cinta sejati yang romantik. Tapi, Anjriiit… lirik yang mengemis brooo! Setidaknya A Skyfull of Stars memberikan semangat sedikitlah. Sebenarnya lagu ini masih kalah dengan Speed of Sound dan Viva la Vida, namun menjadi keren karena satu album mellow. Oh, iya vocal Chris Martin disini nampak banget falsetto Chris Martin yang rendah kesenduan tetapi catchy abis.
I don't care, go on and tear me apart
I don't care if you do, ooh…

O dan Ocean adalah lagu yang mengistirahatkan telinga kita dengan bunyi-bunyi elektronik dan diganti dengan musik akustik yang melankolis. Mengingatkan saya dengan album Parachutes. Dentingan piano yang saya rindukan hadir pada lagu O. Saya bertanya-tanya, mengapa harus O? Mengapa tidak Fly On saja? Lagu yang mempersonifikasikan burung dengan cinta ini patut dicurigai. Hehehehe…
Setelah memutar berulang kali satu album Ghost Stories baru tahu jika Chris Martin bercerai dengan Gwyneth Paltrow. Baru nyadar kayak ditampar. Pantesan dikasih judul O, mungkin ada yang kangen ma hahahaha… Album ini cocok untuk yang lagi broken heart, saya yang sedang berbahagia merasakan biasa-biasa pada album ini. Akan tetapi, kedukaannya kental terasa di sepanjang lagu.