Pada era
digital sekarang ini, berbagai media internet mendominasi. Bentuk informasi
lebih mudah didapatkan dan beberapa ada yang gratis meskipun ada juga yang
masih menerapkan sistem langganan. Yah globalisasi 3.0, seperti penggambaran
Thomas L. Friedman bahwa saat ini dunia semakin datar. Perkembangan semakin
pesat. Ada suatu masa ketika saya rajin membeli atau membaca Majalah, Koran,
atau tabloid. Suatu media yang sampai saat ini terbilang jadul, tapi dulu
memiliki kenangannya tersendiri. Kenangan yang tumbuh seiring bertambahnya usia
ini. Mungkin peralihan tersebut bisa anda lihat dalam film The Secret Life of Walter Mitty yang mengkisahkan peralihan majalah
LIFE yang menghentikan penerbitan cetak menuju bentuk media online
.
1. BOBO
Yang
pertama pasti BOBO lah... masak X-Hot? Hehehe... Ini majalah pertama yang dulu
suka banget beli dan malah mengoleksinya. Selain berwarna, BOBO memiliki rubrik
dan cerita-cerita yang menarik bagiku yang masih unyu itu. Ada Bona
&Rongrong, Nirmala, Paman Kikuk, Hasta dan Asta. Masih teringat jelas BOBO
pertama yang kubaca itu tentang mengupas film TITANIC dan sejarahnya. Bayangin
aja, bacanya sekitar tahun 1996an. Nonton filmnya pas SD kelas 6. Selain
tentang TITANIC, edisi peringatan film STAR WARS yang The PhantomManace juga
masih membekas. Ada suatu kebiasaan saat membeli BOBO, yaitu ikut kuisnya.
Alhamdulillah menang sekali dan berhak mendapatkan jaket Bobo berwarna
kuning-hitam. FYI, BOBO ini bukan asli Indonesia melainkan Belanda. Kok tau?
Ya, taulah namanya juga pembaca sejak kecil.
2. FANTASI
Saya ingat betul cover ini. |
Dari
segi konten dan bahasa, Fantasi beda jauh dengan BOBO. Jika BOBO terkesan
membuatmu untuk lebih unyu, nah Fantasi ini membuatmu agar kelihatan keren.
Apalagi ada rubrik tentang video game. Wiih cheatnya jadi kitab suci bagi
gamer... zaman semono belum ada internet masuk kampung. Harap maklum ya. Dengan
format tabloid dan kualitas kertas seperti koran, Babe sering agak sewot kalau
saya beli tabloid ini karena bertebaran kertasnya hehehe... Ketika SMP, majalah
Fantasi ganti format menjadi Fantasi Teen dan kabarnya sekarang menjadi Majalah
Teen.
3. NYATA
Nyata & Bintang yang pernah rutin datang ke rumah |
4. X-Hot
Sebenarnya ini aib, tapi lebih baik saya jujur. Apalagi saat itu masih muda. Masa
muda masanya berapi-api. Hahahaha... masa dimana rasa ingin tahu begitu tinggi.
Terbit setiap Jumat (jika tak salah ingat), menjadi langganan teman di tetangga
kelas. Saya jadi ikut nimbrung membacanya. Hahahaha dan ada sebuah insiden yang
kocak terkait tabloid ini: Poster dipasang di kaca kelas yang memicu amarah
guru. Hwekekeke... Bukan saya, tapi temanku. Saya hanya geleng-geleng sambil
tepuk tangan.
5. MOVIE MONTHLY (M2)
Sisa Majalah M2 pasca Banjir |
Logo M2 yang ikonik |
Dulu
sering pinjam majalah ini dari tetangga yang langganan. Sesama penyuka anime
sih. Uniknya majalah ini yang saat itu belum pernah saya temui adalah covernya bolak balik. Edisi yang berkesan dan ingat sampai saat ini adalah edisi Tsubasa dan One
Piece. Khusus edisi One Piece saya sudah tahu jika Ace akan mati. Tapi, anehnya
sejak saya baca artikel di Animonster yang saat itu masih SMP, baru kuliah
kejadian Ace mati. Setelah 14 tahun, majalah ini tutup usia.
Bayangin
saja zaman ketika Nintendodan Sega masih berjaya, Hot Game merebut perhatian
dengan membahas Playstation yang belum masuk desa kami. Hahaha... Banyak hal
dibahas dalam majalah ini dan yang terpenting adalah Chea-cheat. Bonus poster
Devil May Cry dengan Dante sempat menghiasi dinding kamar. Saingan majalah ini pada saat itu adalah GameStation dan Ultima.
Ini
tabloid langganan sepak bola saya. Sampai yang jual akrab dan ganti generasi
pun belinya tetap di situ. Pertama kali langganan ketika World Cup 2002. Tabloid
Bola sebenarnya bagus juga tapi isinya beraneka ragam jenis olahraga dan tidak
semua olahraga saya suka. Jadi ya mending beli Soccer. Selain isinya full
tentang sepakbola, ada bonus rutin berupa poster yang tidak selalu Bola
berikan. Dan menurutku, poster Soccer lebih natural dengan menampilkan sosok
pemain di lapangan dibandingkan Bola yang sudah di edit backgroundnya.
Sayangnya, akhir-akhir ini Soccer sulit didapatkan dankatanya sudah tidak
terbit lagi.
9. SUARA MERDEKA
Saya baca koran ini di mading sekolah. Dan rubrik favorit tetap olahraga. Hehehehe... Jadi inget taruhan-taruhan serta ledekan-ledekan zaman sekolah.
Saat M2
sudah tidak terbit dan Total Film mempergunakan bahasa yang aneh, Cinemags
menjadi the final choice. Tidak rugi juga ternyata majalah ini sudah banyak
berubah. Sekarang sudah lebih enak untuk diikuti dibandingkan dahulu.
Kompatitor yang mulai bertumbangan memang membuat Cinemags merajai majalah
perfilman di tanah air. Sekarang mereka memberikan bonus rutin berupa pembatas
buku dan poster. Total Film pun sekarang berganti nama menjadi All Film yang
lebih ramping dan sayangnya kwalitas cetaknya mudah lepas.
No comments:
Post a Comment