Ronaboyd Mahdiharja

Sebuah goresan nan Pribadi mengenai metamorforsis dalam alam pemikiran perjalan menjadi manusia.

Jun 27, 2015

DONNA



Yang saya mau ceritakan adalah Donna, seekor kucing peliharaan. Ini bukan kucing biasa, meski dalam pandanganku tetap seperti kucing biasa. Ini kucing ras anggora yang konon katanya banyak digemari dan mahal harganya. Entah apa yang membuat kucing yang berasal dari Ankara, Turki ini begitu mahal. Mungkin keimutannya? Semua kucing nampak imut, menurutku. Kecantikan bulu panjangnya? Panjang atau pendek bagiku sama saja karena mudah rontok.
Donna kucing berkelamin betina (ada temanku yang bernama donna tapi cowok) yang berbulu hitam. Tidak seperti ras anggora lain yang berwarna putih, Ia berbulu hitam dengan mata oranye dan hitam. Tiap hari ia bermain dengan sang pemilik dan jika pemiliknya tidur, Ia dimasukkan ke kandang meski masih ingin bermain. Donna sangat disayang, dibelikannya makanan khusus, sampho khusus dan dimandikan secara rutin. Yah, begitulah nasib binatang rumahan. Tidak bebas. Secantik apapun dia. Sesayang apapun pemiliknya.
Donna sangat dijaga dari kucing-kucing rumahan lain yang acap kali nongkrong atau sekedar mampir. Kecemasan ini dikarenakan Donna belum pernah beranak dan sang pemilik tak mau Donna bersama kucing rumah lainnya. "Memperburuk keturunan," begitu alasannya. Sang pemilik begitu memperhatikan kemurnian ras. Mirip bangsa Yahudi, tapi mereka sama sekali bukan Yahudi. Bibit bebet bobot saja tak mempedulikan ras.
Cobalah kau bayangkan! Sudah berkali-kali Donna didekati berbagai kucing, tapi Ia dilindungi dari pemiliknya. Ditaruhnya Ia di balik kandang. Suara-suara meang-meong di malam hari sering terdengar. Tanda kucing-kucing ingin mengawini Donna. Lantas bagaimana dengan Donna? Donna juga binatang. Ia pun tau insting musim kawin. Nampaklah Ia sering guling-guling dan meang-meong yang mengindikasikan Ia sedang birahi. Namun, apa daya? Ia hanya kucing peliharaan.
Sampai suatu hari di bulan Ramadhan, sang pemilik tertidur dan lupa memasukkan Donna ke dalam kandang. Kemudian datanglah kucing rumahan yang sedang birahi. Ditunggangi lah si Donna. Kawin mereka. Dengan cara binatang. Tanpa penghulu dan restu ortu. Kejadian itu berulang kali dalam beberapa hari tanpa diketahui sang pemilik. Sampai suatu hari diketahui Donna telah hamil.
Ini binatang, bagaimana bisa aborsi? Atau bisa pun pasti mahal dan ngapain pula mengeluarkan uang untuk hal seperti itu. Begitulah Donna hamil. Sang pemilik tak tau. Tapi begitulah Tuhan, mana bisa kita menolaknya. Dzat yang memberi kehidupan. Dan tak ada satupun makhluk yang mampu menghalangi jika Tuhan berkehendak.

No comments:

Post a Comment