Mungkin kamu akan heran karena buku favoritmu tidak masuk dalam daftar saya. Atau agak mangkel karena menempatkan bukunya Pidi Baiq dalam daftar dan berada di atas karya Goethe & Jose Saramago. Hehehe itu adalah subjektifitas saya dalam menilai... Ada beberapa buku kesukaanku yang terpaksa tidak saya masukkan, seperti Seven Habits (Stephen R. Covey), On Liberty (John Stuart Mills), The Prince (Machiavelli), Politics (Aristoteles), Muqadimmah (Ibnu Khaldun), Puisi pilihan Octavio Paz dan masih banyak lagi. Kamasutra tidak saya masukkan karena tidak bisa dinikmati generasi. Selain itu, pertimbangan yang saya ambil adalah tidak semua orang suka puisi dan tidak semua orang langsung sukses dengan membaca buku motivasi. Saya pun tidak merekomendasikan buku-buku hukum, yang saya rekomendasikan lebih pada novel yang bercerita tentang hukum. Perihal saya memasukkan Al Qur'an tak lepas dari perenungan panjang karena pada dasarnya Al Qur'an bukanlah buku tapi kitab suci. Agar kitab suci ini mudah dihafal maka dibukukan. Kalimat-kalimat di dalamnya bukanlah kalimat yang berasal dari manusia. Selain itu, ketika melakukan survey kecil-kecilan tentang 'buku apa yang kamu sarankan untuk dibaca orang lain?' ternyata ada juga yang menjawabnya Al Qur'an (ada juga yang menjawab buku panduan sholat, UUD 45). Akhirnya jalan tengahnya saya temukan.
Boyd’s List of 100
Books You Must Read
1. Al Qur’an beserta terjemahan & tafsirnya. (Setidaknya seorang muslim atau
muslimah mengkhatamkan kitab suci ini sekali seumur hidup. Dan bagi pengidap
islamphobia sempatkan membacanya 1 ayat saja)
2.
Harry Potter Series – JK Rowling (Anak yang
tumbuh besar pada awal milenium ini pasti kenal novel fantasi ini. Saya
merasakan kejengkelan jika ada manusia yang tidak kenal novel ini dan bertanya “Siapa
itu Dementor?” atau “Mengapa Sirius Black mati?”)
3.
Sherlock Holmes Series – Sir Arthur Conan Doyle
(Selain Goosebump, inilah novel pertama yang saya baca)
4.
Cerita Dari Blora – Pramoedya Ananta Toer (Entah
mengapa saya lebih mencintai Cerita Dari Blora dibandingkan dengan Tetralogi
Pulau Buru)
5.
The Old Man And The Sea (Lelaki Tua & Laut)
– Ernest Hemingway (Tiap naik kapal dengan hantaman ombak besar seketika ingat
kisah dalam novel ini)
6.
Don Quixote – Miguel De Cervantes (Saya sepakat
dengan Milan Kundera bahwa Don Quixote lebih terkenal daripada pengarangnya
sendiri hahhaaha)
7.
The Godfather – Mario Puzo (Dunia mafia yang
beranak pinak)
8.
Musashi – Eiji Yoshikawa (Kelahiran Pemain
Pedang Terbaik Jepang)
9.
Perfume: The Story of a Murderer – Patrick
Suskind (Pinjem Kartika Niken. Merinding bacanya)
10. The
Secret – Rhonda Byrne (Buku yang mengubah paradigma saya selama ini)
11. Arus
Balik – Pramoedya Ananta Toer (Gemuruh perang dan laut seakan sulit sirna)
12. Klan
Otori Series – Lian Hearn (Kisah yang panjang dan tragis nan menarik)
13. A
Walk To Remember (Kan Terkenang Selalu) – Nicholas Sparks (Siapin tisu aja baca
novel ini)
14. The
Alchemist – Paulo Coelho (Pencarian yang memaknai hidup dan berakhir indah.
Tiap kali memberikan kado, buku inilah yang saya berikan)
15. The
Lord of The Rings Trilogy & The Hobbit – JRR Tolkien (Middle Earth
benar-benar hidup dalam imaji yang membacanya. Awas jangan suka parno ketika
malam seolah melihat Gollum ya hehehe pengalaman pribadi)
16. War
And Peace – Leo Tolstoy (Bukan novel Tolstoy seperti umumnya. Semua saling
terhubung)
17. The
Trial – Franz Kafka (Orang hukum wajib baca buku ini, keputus asaan menembus
labirin hukum, tapi endingnya jangan ditanya)
18. La
Peste (Sampar) – Albert Camus (Awalnya saya masih bingung dengan arti sampar
yang ternyata adalah nama wabah)
19. Candide
– Voltaire (Satir tentang seorang yang optimistis. Voltaire membuatnya karena
ingin membantah Leibniz & Pope. Wow bantahan dalam bentuk novel!)
20. Animal
Farm – George Orwell (Ini novel provokatif banget. Kamu ingin dipimpin babi
yang meneriakkan All animals are equal?? Hihihi)
21. Laskar
Pelangi Tetralogi – Andrea Hirata (Awal kuliah ditemani novel yang luar biasa
untuk Indonesia)
22. Notre-Dame
of Paris (Si Bongkok Dari Notre-Dame) – Victor Hugo (Saya sempat berpikir
mengapa novel besar mesti berakhir tragis?)
23. Germinal
– Emile Zola (Saya lebih menyukai karya Zola ini bila dibandingkan Notre-Dame.
Mungkin karena ada humor satir yang buat saya geli. Kisah lengkap yang
melodramatis)
24. Norwegian
Wood – Haruki Murakami (Lagu Beatles mengalun sepanjang membaca buku ini)
25. The
Count of Monte Cristo – Alexandre Dumas (Pemuda yang mengalami pengalaman pahit
tentang cinta dan persahabatan)
26. The
Name of Rose – Umberto Eco (Tak ada salahnya membaca karya ahli semiotika yang
berlatar belakang pembunuhan rahib biara di Italia)
27. Big
Breast and Wide Hips – Mo Yan (Dari judulnya akan kamu bayangkan novel striptis
ala Tiongkok. Dan anda salah besar meskipun ada sedikit benarnya)
28. Our
Word is Our Weapon (Kata Adalah Senjata) – Subcomandante Marcos (Buku yang
mengubah cara pandang tentang pergerakan)
29. Hamlet
– William Shakespeare (Saya gemas dengan si Hamlet)
30. The
Great Gatsby – F. Scott Fitzgerald (American’s Dream yang berakhir tragis)
31. Hadji
Murad – Leo Tolstoy (Muslim dalam kacamata Tolstoy dan perlawanan di Rusia)
32. The
Phantom of the Opera – Gaston Leroux (Tergolong horor gotik tapi tidak ada
merindingnya karena memang aneh. Kisah segitiga yang melibatkan hantu memang
aneh. Namun tak dipungkiri jika novel ini memang bagus)
33. Love
in the Time of Cholera – Gabriel Garcia Marquez (Sebagai bentuk apresiasi
terhadap perjuangan yang tak sia-sia. Walaupun sudah tua tetap cinta)
34. Mahabharata
– C. Rajagopalachari (Ini karya kompleks dan penuh dengan benturan moral serta
etika)
35. Hunger
(lapar) – Knut Hamsun (Jika kamu kehilangan semangat, buku ini layak sebagai
asupan semangatmu)
36. Max
Havelaar – Multatuli (Kisah yang cukup unik tentang Hindia Belanda. Di samping
kisah penindasan ada unsur humor yang eksentrik)
37. Mother
(Ibunda) – Maxim Gorki (Karya Penting Gorki di Indonesia. Pram sebagai
penerjemah tahu betul mengangkat semangat seorang Ibu ditengah Revolusi. Kata –
kata yang menggelora “bahkan samudera pun takkan mampu menenggelamkan kebenaran.”)
38. The
Rebel (Sang Pemberontak) – Albert Camus (Buku yang selalu disampingku tatkala
tidur. Ketika gemar meneriakkan pemberontakan pada kebodohan)
39. City
of God (Kota Tuhan) – EL Doctorow (Jika kamu masih berkutat masalah ketuhanan,
mungkin novel ini bisa menjadi teman debatmu)
40. Cadas
Tanios – Amin Maalouf (Saya berjudi dengan membeli buku ini. Karena buku ini
direkomendasikan oleh penjaga stan Yayasan Obor. Saya berpikir “ini bapak sales
yang jujur atau tidak.” Dan perjudian itu
berbuah manis.)
41. Khan
el Khalili (Lelaki dalam Pasungan) – Naguib Mahfouz (Kekritisan Mahfouz melalui
pergulatan budaya dan agama)
42. Snow
– Orhan Pamuk (Karya penting Pamuk yang butuh kesabaran)
43. The
Giver – Lois Lowry (Distopia hitam putih yang absurd tapi tak kan puas dengan
satu buku saja)
44. Life
of Pi – Yann Martel (Karena Hemingway, saya menyukai petualangan penjelajahan
laut)
45. V
For Vendetta – Alan Moore & David Lloyd (Manifestasi politik dan sosiologi
yang cantik)
46. Pride
And Prejudice – Jane Austen (Kisah cinta rumit mana lagi yang bisa mengalahkan
karya Jane Austen ini?)
47. Winnetou
Series – Karl May (Kamu tidak akan mengira jika Karl May sama sekali belum
pernah menginjakkan kaki di benua amerika)
48. Lupus
– Hilman (Novel kocak yang menemani masa kecil)
49. Just
So Stories (Sekedar Cerita) – Rudyard Kippling (Cerita pendek pengantar tidur)
50.
Selected Short Stories Tagore (Yang Hidup &
Mati) – Rabindranath Tagore (Awal mula jatuh cinta dengan Tagore)
51. The
100 Year Old Man Who Climbed Out of The Window And Disappeared – Jonas Jonasson
(Siap-siap tertawa terbahak-bahak)
52. The
Road – Cormac McCarthy (Perjuangan hidup ayah dan anak)
53. The
Book Thief – Markus Zusak (Sudut pandang pencabut nyawa yang mengharu)
54. My
Sister’s Keeper – Jodi Picoult (Buku berat [dibuat mukul bisa sakit lho]. Yang
tak kuat lambaikan tangan. Siapin sapu tangan)
55. Drunken
Serie (Drunken Monster, Mama, Molen, Marmut) – Pidi Baiq (Baca saja. Jangan
tanya mengapa saya memasukkan buku ini. Nanti akan ketahuan alasannya. Hehehe)
56. Faust
– Goethe (Bersiaplah. Otakmu akan diperas sampai kering oleh Goethe)
57. Blindness
– Jose Saramago (Saramago dan keanehan ceritanya yang tendensius)
58. Cold
Mountain – Charles Frazier (Pergulatan cinta dan pelarian tentara perang)
59. The
Adventures of Tom Sawyer (Petualangan Tom Sawyer) – Mark Twain (Siapa yang tak
kenal Mark Twain?)
60. Dead
Souls (Jiwa-Jiwa Mati) – Nikolai Gogol (Saya melihat kebusukan birokrasi dari
Gogol)
61. Filosofi
Kopi – Dee (Saya pecinta kopi dan mewajibkan anda membaca kumpulan cerpen
tentang kopi)
62. Dongeng
Sepanjang Masa/Kumpulan Dongeng Andersen – Hans Christian Andersen (Anak kecil
masa kini setidaknya membaca buku HC Andersen. Jangan jejali mereka dengan
sinetron atau tayangan musik yang tak mendidik)
63. Si
Doel Anak Jakarta – Aman Datuk Madjoindo (Jujur saja bahwa buku inilah yang
saya resensi pertama kali sebagai tugas sekolah)
64. Bekisar
Merah – Ahmad Tohari (Tohari dan kisah seorang perempuan yang ah sudahlah…)
65. David
Copperfield – Charles Dickens (Pembolak-balikan moralitas dan penuh emosi)
66. Sophie’s
World (Dunia Sophie) – Jostein Gaarder (Buku filsafat yang memberikan pemahaman
filsafat secara mudah)
67. Anna
Karenina – Leo Tolstoy (Sebuah tragedi dari cinta terlarang)
68. Moby
Dick – Herman Melville (Dendam memang selalu irrasional yaa)
69. Lord
of The Flies (Penguasa Lalat) – William Golding (Kisah menarik dimana anak
sekolah yang terperangkap di pulau terpencil)
70. The
Picture of Dorian Gray – Oscar Wilde (Adik tingkatku ada yang menyukai film
ini. Akan tetapi, novelnya lebih menarik)
71. Disgrace
(Aib) – JM Coetzee (Cinta bukan sekedar perasaan ataupun seks, tapi juga
komitmen)
72. The
Metamorphosis – Franz Kafka (Ajaib jika saya boleh menggambarkan novel ini)
73. The
Double & The Gambler – Fyodor Dostoevsky (Lebih bagus daripada si Kembar
Karamazov)
74. The
Kite Runner – Khaled Hosseini (Saya jengkel dengan tokoh utama buku ini, tapi
mau gimana lagi karena kisahnya menguras emosi)
75. Pak
Kanjeng – Emha Ainun Nadjib (Ini novel penuh sindiran pada Orba)
76. The
Fault in Our Stars – John Green (Penyakit terkadang tak perlu ditangisi)
77. Saman
– Ayu Utami (Pram pun juga menyukainya)
78. The
Life of Useless Man (Pecundang) – Maxim Gorky (Insting Gorky memang ciamik)
79. The
Devil And Miss Prym – Paulo Coelho (Hidup memang harus memilih)
80. Ayat
– Ayat Cinta - Habiburrahman el Shirazy (Bagiku buku ini adalah pelopor
kisah-kisah Islami dan yang paling bertanggung jawab munculnya novel-novel
sejenis. Harus diakui ini novel yang mengesankan untuk anak SMA)
81. The
Duchess – Jude Deveraux (Banyak kejutan di dalamnya. Nikmati saja.)
82. The
Notebook – Nicholas Sparks (Sparks memang ahli dalam meramu kisah perjuangan
cinta)
83. And
Then There Were None – Agatha Christie (Satu novel Agatha yang mengasyikkan)
84. American
Psycho – Bret Easton Ellis (Novel sadis yang memiliki ending yang
membingungkan)
85. The
Piano Teacher (Sang Guru Piano) – Elfriede Jelinek(Buku yang mesum sangat indah hehehe)
86. Laila
Majnun – Hakim Nizami Ganjavi (Laila Majnun bagiku lebih menarik dibanding
Romeo Juliet. Dan Siti Nurbaya karya Marah Rusli memiliki aroma yang sama oleh
kisah keduanya)
87. 2001:
Space Odyssey – Clarke Arthur C (Penjelajahan angkasa luar yang luar biasa)
88. Ben-Hur
– Lew Wallace (Anda tak kenal Benhur? Maka kamu perlu membacanya)
89. An
Artist of the Floating World – Kazuo Ishiguro (inilah puncak dari seorang
Ishiguro)
90. The
Labyrinth of Solitude – Octavio Paz (Paz menjebakmu dalam sebuah labirin yang membuatmu
terus mencari karyanya)
91. The
Lost World – Sir Arthur Conan Doyle (Hei, inilah yang menghidupkan para Dinosaurus
sebelum dibuat lebih keren filmnya oleh Steven Spielberg)
92. To
Kill A Mongkingbird – Lee Harper (Usai membacanya kamu tidak akan heran jika
buku ini selalu muncul dalam daftar “Must Read”)
93. Wuthering
Heights – Emily Bronte (Penolakan cinta terkadang membawa petaka bagi yang
menolak, terutama yang menolak dengan ‘kasar’)
94. One
Hundred Years of Solitude (100 Tahun Kesunyian) – Gabriel Garcia Marquez (Seperti Indo*** yang dari generasi ke generasi. Dari Sabang - Merauke hehehe)
95. 1984
– George Orwell (Ramalan yang mencekam sebelum abad 20 berakhir)
96. Dr.
Zhivago – Boris Pasternak (Pasternak pancen edaaan)
97. Nausea
– Jean Paul Sartre (Saya tidak sependapat dengan eksistensialisme Sartre, namun
buku ini benar-benar menggairahkan)
98. Timeline
– Michael Crichton (Tiada rintangan meski kau tak paham fisika)
99. Love
Story – Eric Seagal (Walaupun tidak sebagus A Walk To Remember, buku ini
menyentuh imajinasimu)
100.
Burung-Burung Manyar – YB Mangunwijaya (Entah mengapa sulit membuatku jatuh
cinta pada penulis dalam negeri. Dan Mangunwijaya salah satu penulis yang mampu
menaklukkan saya)
No comments:
Post a Comment