Ronaboyd Mahdiharja

Sebuah goresan nan Pribadi mengenai metamorforsis dalam alam pemikiran perjalan menjadi manusia.

Nov 23, 2014

INTERSTELLAR


Pemain       : Matthew McConaughey, Anne Hathaway, Michael Caine, Jessica Chastain, Matt    Damon, John Lithgow, Ellen Burstyn
Sutradara      : Christopher Nolan
Naskah           : Christopher Nolan, Jonathan Nolan
Durasi            : 169 Menit


            Jenuh lihat kekasih jenuh karena skripsi terbersit mengajaknya nonton film ini. Terima kasih untuk Ita yang bersedia antri dan beli tiketnya, maaf sandalmu jebol. Sejujurnya ada hasrat tersendiri untuk menonton salah satu Sutradara favorit saya (selain Tim Burton dan tentunya Spielberg), Christoper Nolan. Alasan saya menyukai sutradara ini karena pola film dan kisahnya yang tak lazim. Okelah untuk film satu ini kisahnya umum, namun sekali lagi penyajiannya yang berbeda. Hampir tiga jam saya dibuat takjub, pusing, terharu, kaget, dan asing.
            Mengambil tema yang umum yakni luar angkasa, time traveler, dan getaran emosi ayah-anak. Film yang mengusung luar angkasa dan time traveler rata-rata memberikan twist ending. Hal inilah yang menjadi keahlian dari Nolan untuk menciptakan kisah yang berlapis dan multitafsir. Tengok saja The Prestige, Insomnia, Following, Memento atau Inception.
            Pada awal film kita dibawa pada nuansa akhir era manusia dengan kerusakan alam bukannya perang. Ekspedisi menemukan Bumi Baru bagi umat manusia memberikan gambaran Nolan ingin menggiring saya (dan mungkin kamu juga) tentang interpretasi ‘They’ dan ‘Ghost’ adalah alien atau makhluk lain. Ini dikarenakan banyaknya film-film bertema luar angkasa yang menjejali pemikiran kita akan adanya alien. Dan sialnya kita terkecoh. Walaupun saya terkecoh namun tidak terlalu mengejutkan layaknya The Prestige, Fight Club, The Others atau Shawsank Redemption. Yaah… mungkin karena saya tahu polanya Nolan sehingga saya pun siap untuk terkejut, tetapi yang saya dapatkan justru sebaliknya. Paling Cuma bilang “ooo…” atau “hmm..” itu saja.
            Daripada membicarakan kejutan dalam film saya justru tertarik membicarakan bait puisi Dylan Thomas yang sering diucapkan tokoh yang diperankan Michael Caine sampai akhir hayatnya, “Don’t Go Gentle Into That Good Night.” Mungkin diantara kalian yang masih bingung maksud dari kalimat tersebut belum mendapatkan jawabannya. Beruntunglah saya mempelajari semiotika. Karena tentu saja penjelasannya bukan melalui verbal melainkan adegan-adegan berikutnya dan perkembangan emosi Murphy tentunya. Itulah Nolan’s Rule yang tak ingin menjelaskan keyword dengan dialog.
            Anda tak perlu pusing tentang istilah-istilah ilmiah pada film ini. Adakalanya film yang mengkisahkan penjelajahan ruang angkasa membutuhkan penjelasan khusus tentang fenomena alam semesta dan tak sedikit pemilihan dialog terlalu bertele-tele dan sulit dipahami. Namun, anda tak usah khawatir karena Nolan meramu dialog dengan cerdas dan mudah dipahami oleh saya yang selalu remidi pelajaran Fisika. Mungkin karena ditunjang juga dengan adegan-adegan pendukung penjelasan ilmiah tersebut.
            Efek suara yang mengagetkan ditambah visualisasi yang mencengangkan membuat anda betah dan tak bosan. Ironi di planet Miller misalnya. Sebuah pulau yang hanya terdiri dari air setinggi sepuluh sentimeter, namun ternyata memiliki fenomena tsunami setinggi gunung. Atau pengaruh efek suara film Gravity menginspirasi Nolan untuk melakukan keheningan di luar angkasa. Serta getaran-getaran ketika melintasi warmhole sampai terasa di kursi penonton.
            Akting para pemain ada yang baik dan tidak istimewa. Totalitas McConaughey dalam Dallas Buyers Club, Mud, The Lincoln Lawyer, The Wolf of Wall Street tak perlu diragukan. Kita dibuat terharu hubungan ayah-anak dalam film ini. Lihat saja bagaimana kita menitihkan air mata ketika Ia melihat video perkembangan anaknya selama 23 tahun di bumi, padahal Ia baru meninggalkan mereka hanya beberapa jam (relativitas waktu Einstein). Akting Jessica dan Casey tidak terlalu istimewa dibandingkan dengan Mackenzie dan Chalamet. Serta Matt Damon yang luar biasa memerankan tokoh yang tak terduga. Terjawab sudah alasan pemeran Bourne itu tak muncul dalam trailer. Masih bersama dengan Caine yang berwibawa dan memiliki karater yang berbeda pada tiap film Nolan. Humor dalam film Nolan sangat sedikit. Tetapi kali ini ada beberapa adegan muncul dengan humor dan dialog unik. Bagaimana suara jangkrik di earphone Cooper atau kata-kata robot TARS yang terkadang nyelekit dan nyentil.
            Kejutan sebenar-benarnya yang saya rasakan dalam film ini tatkala saya berjalan keluar ruang biokop. Tersesat dan merasa asing di mall. Suara deru parkir bawah tanah serasa mesin pesawat luar angkasa. Bahkan pikiran pun menjadi blank ketika melihat jalan raya sampai lupa jalan pulang dan hanya berputar-putar di jalan. Saya akui efek sinematografi film Interstellar lebih mengejutkan.

2 comments:

  1. itu bukan efek dari sinematografi filim intersteller, tapi itu efek dri ngantuk dan lapar. =D

    ReplyDelete
  2. hwekekekkeke klo disini mah tak pernah kelaparan wan. alhamdulillah. kalau ngantuk, hmmm ndak deh cz siangnya udah tidur. hahahaha 2 hari gak tidur aja masih kuat.

    ReplyDelete