Ronaboyd Mahdiharja

Sebuah goresan nan Pribadi mengenai metamorforsis dalam alam pemikiran perjalan menjadi manusia.

Nov 23, 2013

THE GREAT GATSBY



‘Tragedi Impian Gatsby’

Genre            : Drama
Pemain       : Leonardo DiCaprio, Tobey Maguire, Carey Mulligan, Joel Edgerton, Isla Fisher, Elizabeth Debicki, Amitabh Bachchan
Sutradara      : Baz Luhrmann
Naskah          : Baz Luhrmann & Craig Pierce
Durasi           : 143 Menit

“He had come such a long way.
And his dream must have seemed so close, 
that he could hardly fail to grasp it.
But he did not know… that it was already behind him.”

            Jangan berpikiran bahwa film ini menceritakan kisah hidup pemilik pabrik Gatsby karena itu tidak ada kaitannya dengan kosmetik pesolek untuk pria. Atau ada alasan logis bahwa pemilik pabrik pesolek tersebut terinspirasi oleh karakter Gatsby dalam novel karya F. Scott Fitzgerald, sehingga para pria tertarik untuk membeli produknya.
            Ok, kembali fokus. Ini adalah film adaptasi dari sebuah novel berjudul sama karya Francis Scott Key Fitsgerald. Bagi yang sudah pernah melihat The Curious Case of Benjamin Button mungkin tidak asing lagi dengan Fitsgerald. Kisah diawali dengan narasi Nick Carraway (Tobey Maguire), seorang penulis lulusan Yale dan bekerja di Wall Street di sebuah klinik psikiater. Ia menceritakan tentang pengalaman yang ia alami di sebuah musim panas tahun 1922. Diceritakan bahwa Nick yang baru saja pindah kerja ke New York ini menyewa rumah di kota West Egg di Long Island. Nick memiliki tetangga misterius, bernama Jay Gatsby (Leonardo DiCaprio), pemilik mansion yang sangat besar dengan hobi menyelenggarakan pesta-pesta besar, mewah, dan glamour setiap malamnya. Nick sering mengunjungi sepupunya, Daisy Buchanan (Carey Mulligan) dan suaminya, yang juga teman kuliah Nick, Tom Buchanan (Joel Edgerton), persis di seberang kotanya yang terpisah oleh teluk (atau tanjung), di East Egg. Suatu hari ia menerima undangan dari sang tetangga yang secara pribadi mengundangnya datang ke pestanya dan menemui pria misterius tersebut. Pertemuannya dengan Jay Gatsby mengawali setiap konflik pada sebuah dunia penuh ambisi, romansa, mimpi hingga konflik cinta orang-orang terdekatnya.
            Sejujurnya, film ini tidak memiliki kesan mendalam dalam membangun emosi antar pemain. Ada beberapa tokoh yang menonjol karakternya, yakni Tom Buchanan dan Jordan. Yah, akting Tobey dan Leonardo yang tidak bisa dikesampingkan, walaupun Leonardo dalam membangun sosok Gatsby tidak jauh berbeda dengan karakter dalam filmnya yang lain (berbanding terbalik dengan Johnny Depp): karismatik, penuh pesona, cool, meledak-ledak. Kehadiran Amitabh Bachchan sebagai Meyer Wolfsheim juga sempat mengagetkanku, sempat terpikir bahwa itu bukan Amitabh karena dalam Meyer dalam novel adalah seorang Yahudi bukan India (Yaah.. meskipun akhir-akhir ini antara Israel dan India dekat).
            Ambisi, harapan dan mimpi Gatsby (pada objek yang berbeda tentunya) mengingatkanku pada tragedi kehidupan Tony Montana (Al Pacino) dalam Scarface. Pesta yang riuh, mewah, dan glamor berbanding terbalik ketika pemakaman Gatsby yang hanya dihadiri oleh Nick. Alur dibangun dengan lambat dan sedikit menjenuhkan, meskipun ada beberapa adegan lucu dan narasi menggelitik. Apabila menganggap film ini bertemakan drama perselingkuhan mungkin lebih nyaman menonton Closer, The Reader, atau Killing Me Softly. Namun inilah kisah American Dream pasca perang dunia pertama, pesta, histeria, romansa, konflik sosial. Semua kekurangan plot dan cerita tertutupi dengan audio visual yang memanjakan mata dengan berbagai musik dan efek CGI (terutama bangunan tahun 1920an dan balapan motor jadul di jalanan).
                                     

Cerita: 7/10                                         Pemain: 8/10
Ending: 7/10                                       Keseluruhan: 7/10

No comments:

Post a Comment