Ronaboyd Mahdiharja

Sebuah goresan nan Pribadi mengenai metamorforsis dalam alam pemikiran perjalan menjadi manusia.

Apr 23, 2011

Kenang

hari ini
dimana maut mengeja hari agar Izrail menjemput diri
disaat kursi goyang, kopi, dan rokok setia menemani
ketika segala kemungkinan bisa terjadi tanpa disadari
hanya pasrah dan berdo’a tiada henti

gerimis berbisik
pohon ikut menimpali
angin berkoar tak kenal lelah memergoki
semua tersusun dalam harmoni cerita-cerita usang
sedih
tangis
senang
            tawa
pengkhianatan
                                    persahabatan
menyakiti
            disakiti
menghibur
            dihibur
menghajar habis segala letih
mengubur berbagai macam mimpi
sampai lahirnya hari ini

mereka yang pernah/tidakpernah
selalu/tidak selalu mengisi kenangan yang memiliki arti
datang dan pergi
berkunjung dan pulang tanpa permisi
atau diri ini yang tidak mau menyalami

mantan-mantan, cinta monyet, orang terdekat, orang terjauh, orang yang berkenalan di jalan, bapak loper Koran, pengamen, guru, ayah, ibu, adik,kakak, kawan dan lawan silih berganti pentas dalam orkestra kenangan

manis bibir yang penuh janji teringkari
pahit bibir dibilang menyalahi

II

tiada kabar
tiada bersua
keriput menjadi perhiasan pasti

sepintas mata melihat salah satu dari mereka
mereka yang berjuta-juta atau milyaran wajah yang pernah hadir
kenangan dalam panggung hidup
tetapi kemudian sakit…
tidak dapat mengenal secara pasti
hati sudah berkata “engkau memiliki banyak kenangan dengannya”
“tapi apa?” kembali bertanya

sakit…
hanya bisa mengingat garis besarnya saja

sakit…
dilupakan sama sekali
semua kenangan menjadi tidak berarti

tak bijak memaki waktu
karena ingatan ini telah banyak terisi memori
sedangkan senja memperlambat kinerja tubuh

sakit itu rindu
rindu terhadap kenangan yang tidak bisa diulang
rindu terhadap kenangan yang tidak dapat dikenang

hari ini ingin mengenang kalian
bersama bekas yang kalian tinggalkan dalam hati
sambil menunggu maut selesai menghitung
hidup setelah habis hitungan maut, belum tentu bisa mengenang kalian
semua berjalan dengan semestinya, menunduk dalam sepi
kalian kan terkenang selalu: berharap

No comments:

Post a Comment