Sepulang
penelitian dari Blitar inginku langsung tidur, namun urung. Aku terhenyak oleh
pesan masuk dan seruan aksi. Seruan penolakan UU KPK tidak kupermasalahkan
karena sudah cacat sejak dalam kandungan. Terasa aneh bila baru sekarang
dipermasalahkan dan dibuat aksi besar-besaran. Begitu telat.
Kekecawaan
terberatku ialah munculnya infografik terhadap beberapa pasal RKUHP. Infografik
tersebut jelas dibuat oleh berbagai media bila melihat dari sumbernya.
Gambar-gambar tersebut disebarluaskan oleh anak hukum pula. Alamak!
Beberapa
pekan sebelum viral, seorang teman mengirim RKUHP dan meminta pendapatku.
Setelah kubaca kurang lebih 600an pasal, diriku tidak ada hal-hal yang
mengganggu. Pembuatan RUU biasa dengan RKUHP jelas berbeda. RKUHP sifatnya
integral/terpadu, menyuluruh, mencakup berbagai aspek dan bidang, dan juga
berpola. Sangat berbeda dengan RUU biasa yang parsial, tidak berpola dan hanya
mengatur delik-delik khusus atau tertentu. Intinya, RKUHP menjadi rancang
bangun sistem hukum pidana nasional.
Sayangnya,
penyebar infografik tidak membaca keseluruhan pasal dan tidak memahami konsep
RKUHP secara utuh. Tidak membaca, tidak paham, hanya didasarkan pada asumsi
buta, emosi dan ikut-ikutan. Dengan sedikit pedas aku berkomentar, “simpan
kebodohanmu sendiri dan jangan tularkan pada yang lain. Bila cara kalian
seperti itu, aksi kalian akan memakan korban.”
Patut
disayangkan adalah media begitu masif melakukan agitasi, tanpa membaca Buku I
RKUHP sehingga memberikan pemahaman yang keliru. Ini semacam hoax terbesar
tahun ini. Oleh sebab reputasi DPR yang buruk, bahkan hendak berbuat benar pun
nampak salah.
Toh, pada
akhirnya mereka masih aksi juga. Banyak yang mengunggah gambar-gambar aksi
dengan berbagai pamflet atau poster yang sebenarnya lucu, tetapi nampak aneh. Sekonyong-konyong,
ilmuku runtuh seketika ketika tulisan-tulisan tentang perzinahan muncul.
Pelajaran
tentang Pancasila yang kuterima sejak SD hingga perguruan tinggi dengan
terkantuk-kantuk nampak tak berguna sedikit pun. Pancasila itu volkgeist booos. Itu jiwa rakyat, jiwa
bangsa. Ia tidak hadir serta merta, melainkan kristalisasi nilai-nilai yang
dibangun melalui pengemblengan sejarah. Pancasila itu dari jiwa bangsa kita
sendiri, bukan desain dari produk-produk asing. Lahir secara alamiah melalui spirit atau soul manusia Indonesia. Hal ini jelas adalah sesuatu yang sifatnya
ideal dan bertugas menuntun perilaku sosial.
Apa karena
suka sama suka, lalu bertindak seenaknya sendiri? Tanpa pranata sosial atau
aturan? Apakah suka sama suka itu kalian sebut cinta? Bukan birahi yang bisa
meredup kapan saja? Apabila kita mengakui adanya Tuhan, tentu akan menempatkan
segala sesuatu dengan semestinya. Bukan sembarangan.
Apakah karena
mau sama mau, lantas dibenarkan? Lantas tidak mengganggu sekitar bahkan
keluargamu sendiri? Kondisi psikologis dan jiwamu? Apa yang kalian lakukan jika
suami/istri, ibu/ayah, kakak/adik, sepupu melakukan kumpul kebo? Bahkan kalian
bisa membaca sebuah penelitian dalam American
College of Pediatricians pada tahun 2015 yang berjudul Cohabitation: Effects of Cohabitation on the Men and Women Involved.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa
kohabitasi memberikan kerusakan yang signifikan pada hubungan dan
individu yang terlibat, misal kekerasan terhadap pasangan, pasangan yang tidak
setia, perceraian setelah menikah. Lebih jauh, dampaknya juga pada anak-anak,
seperti risiko kesehatan meningkat, kendala komunikasi dengan anak. Sunday
Review pada tahun 2012 menurunkan sebuah artikel opini yang menarik
berjudul The Downside Cohibiting Before
Marriage tentang survei anggapan bahwa kohibitasi sebagai langkah menuju
pernikahan dan menghindari perceraian, tetapi berdasarkan pengalaman dan
penelitian menunjukkan sebaliknya.
Kumpul kebo
atau dalam istilah asingnya cohabitation,
samen leven, conjugal union, living in non-matrimonial union juga diatur
dalam KUHP negara lain. Coba lihat KUHP Singapura, Kanada, China, India, dll.
Jadi, pengaturan seperti ini bukanlah sesuatu yang asing.
Ok, jika itu
adalah masalah privat atau pribadi. Bukankah ada juga tindak kejahatan yang
sifatnya privat, tetapi malah masuk ranah publik. Coba perdalam kembali.
***
Penolakan
terhadap RKUHP membawa dampak krusial bagi diriku sendiri. Aku kembali
mengalami trauma intelektual. Aku mengecek lagi sanad-sanad keilmuan yang
pernah kuperoleh.
Living law yang
dianggap kabur atau pasal karet atau tidak membawa kepastian hukum. Diriku
seperti merasa percuma pernah belajar hukum adat, pengaruhnya terhadap kehidupan bernegara maupun hukum nasional justru tidak dikehendaki.
Pasal tentang
hewan ternak dan unggas yang jelas-jelas jarang ditemui diperkotaan, dan lalu
berkata “ngapain negara ngurusin itu?” Aturan itu juga ada di KUHP lama untuk
melindungi petani di desa. Dirimu saja kalau ada ayam nelek di rumah jengkel, apalagi bibit dan tanaman yang menjadi
sumber penghasilannya dirusak binatang yang, entah disengaja atau tidak kamu
lepas begitu saja.
Berdasarkan foto-foto
yang beredar, muda-mudi membawa poster bertuliskan kata-kata nyeleneh bin
ajaib. Mereka menghendaki KUHP yang memisahkan masalah privat dan publik, menitikberatkan
perlindungan kepentingan dan kebebasan individu yang jelas lebih bersifat
sekuler dan liberal. Pemahamanku tentang Pancasila sebagai grundnorm, volkgeist runtuh
seketika. Hingga aku berpikiran, Pancasila sudah tidak dikehendaki oleh anak-anak
zaman sekarang.
Aku punya dua
solusi untuk muda-mudi yang seperti itu. Pertama, carilah negara yang
mengakomodir kepentingan dan gaya hidup yang diinginkan. Alasannya?
Permasalahan itu akan sering muncul karena Pancasila masih menjadi ideologi Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Apabila tidak mau atau tidak bisa karena terkendala
bahasa, aku masih punya solusi kedua. Solusi kedua, yaitu hilangkan sila
pertama. Akar masalahmu beres dan anda akan membuat sebuah revolusi di negara
ini. Berani?
***
Aku pun
tertidur dengan bantal menutup muka. Merasa kecewa dan malu.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
Bicycle Classic Stainless Steel - Titanium Astroneer
ReplyDeleteBicycle Classic Stainless titanium stronger than steel Steel. A solid titanium camping cookware stainless steel replica of the original Bicycle model. Includes extra, detachable titanium bolt storage case, $25.99 titanium nose rings · titanium dive watch In stock