Ronaboyd Mahdiharja

Sebuah goresan nan Pribadi mengenai metamorforsis dalam alam pemikiran perjalan menjadi manusia.

Sep 29, 2019

Jalan Becek, Gang Buntu III

Bagi Ali Syariati, haji adalah deskripsi hidup manusia tentang masa (dulu, kini, mendatang) yang memiliki latar (pagi, siang, malam). Intinya, haji bukanlah tujuan, melainkan evolusi keimanan manusia, suatu pertunjukan simultan dari berbagai hal menuju Allah.

Tak mengherankan bila kita sering mendengar berbagai kabar tentang usaha seseorang yang ingin menunaikan ibadah haji, saat berhaji, dan setelah berhaji. Saban tahun, kisah naik haji atau kegagalannya berulang dalam berbagai versi. Kisah tersebut terbungkus dalam berbagai bentuk. Ada yang mengharukan, sedih, luar biasa, kocak, atau malah biasa saja. Paling tidak ada berbagai cerita yang aku bisa dengar.

Ada kisah yang berbeda pernah kudengar perihal haji, salah satunya dari guruku. Perlu dicatat, aku tak begitu memerhatikan tentang musim haji, kecuali jika sedang melihat berita televisi atau iringan pengantar. Padahal dalam sebulan, aku menonton televisi dapat dihitung dengan jari. Aku berkunjung ke rumah guruku untuk mengisahkan mimpiku yang berulang. Lalu beliau memberikan sebuah nasihat berupa suatu kisah yang bertepatan dengan musim haji kala itu.

Ibrahim butuh tiga hari untuk memastikan mimpinya yang akan selalu diperingati saat musim haji. Pertama, yaumul tarwiyah. Hari pertama ketika Ibrahim as ditagih janjinya. Seharian Ibrahim as merenung dan mengingat, apakah mimpinya dari Allah atau dari setan? Semua dicek dari doa, wudhu sebelum tidur dll. Apakah ia pernah berjanji kepada Allah? Apakah janjinya bertentangan dengan janji yang lain? Apakah didasarkan nafsu atau iman? Semuanya dicek. Sedetail itu. Inilah fase merenung dan berpikir.

Mimpi kedua adalah yaumul arafah. Segala pertanyaan telah terjawab dan muncullah kemantapan dari hatinya. Inilah fase pengujian amanah. Mimpi ketiga, di hari ketiga adalah yaumun nahr. Keyakinan dan keteguhan hati telah membuatnya untuk menunaikan kewajibannya: menyembelih anaknya, Ismail as. Janji yang diikrarkan karena murni iman.

Yah, mungkin itu salah satu kisah saat musim haji yang masih kuingat hingga sekarang.

***

Tahun ini sedikit berbeda. Ada keseragaman pembahasan ketika musim haji: meninggalnya Mbah Moen. Banyak air mata mengantar kepergian mbah Moen di media sosial. Namun, ada sesuatu yang mengganjal. Apa yang mereka tangisi? Beliau meninggal di Mekkah, pada hari Selasa, hari saat ilmu diturunkan paska penciptaan. Dan Mbah Moen dikenal sebagai seorang yang alim.

Konon, orang alim (berilmu) sering terlihat plin plan dalam membuat keputusan. Sebenarnya, ada berbagai hal dan variabel yang dipikirkan dan dipertimbangkan dalam membuat keputusan. Perbedaan variabel dan kondisi sedikit saja dapat mempengaruhi keputusan. Hal ini dapat kita pahami jika mengenal pola penalaran seorang yang mengerti hukum. Pemahaman hukum yang mendalam akan mengetahui bahwa setiap masalah itu unik. Landasan hukum yang kuat ialah bekal dalam melakukan pola penalaran dengan dua pendekatan masalah sekaligus, yaitu bottom-up yang sifatnya nondoktrinal-induktif dan pola top-down yang bersifat doktrinal-deduktif.

Apa yang terjadi identik dengan apa yang tidak terjadi. Apa yang kita abaikan identik dengan apa yang kita terima. Mengapa khawatir pada 'barangkali' atau 'mungkin', padahal belum terjadi? Kapan tetap diam disebut menolak? Ketika segala kebenaran tidak ditegaskan, semuanya terus menerus dalam proses hilang. Itulah tugas seorang alim untuk membedakan segala yang dibuat hampir sama. Melalui simbol-simbol ritual, segalanya diuji. Bukankah semua ilmu memang harus diuji? Bahkan sebelum ujian sesungguhnya pun, kita telah diuji.

Makanya, tidak disarankan penimba ilmu tanpa memiliki seorang guru atau pembimbing. Ia dilarang membuka kajian sebelum gurunya mati atau diperbolehkan dengan batas-batas tertentu.

1 comment:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete