Ronaboyd Mahdiharja

Sebuah goresan nan Pribadi mengenai metamorforsis dalam alam pemikiran perjalan menjadi manusia.

Apr 23, 2015

MENGAPA SAYA BENCI MANCHESTER UNITED?

              
           Ada pertanyaan yang dilontarkan seorang kawan perihal alasan saya benci Man. United (MU). Hei, siapa yang benci? Saya tidak ada alasan untuk membenci MU. Mungkin dikarenakan kerap kali saya memposting sesuatu yang bersifat mengejek, mengolok atau bahkan Siapa yang tidak akan terbelalak dengan permainan MU tatkala melawan Munchen di Final Liga Champion 1999 di Camp Nou, Barcelona? Siapa pula yang tak terkesima dengan permainan MU ketika diperkuat Giggs, Beckham, C. Ronaldo, Schmeichel, Nistelrooy, Roy Keane? Siapapun akan mudah jatuh cinta pada MU. Saya pun turut menjagokan MU ketika itu.
            Klub sepakbola yang saya benci itu Arsenal, Barcelona dan Juventus (Liverpool berkurang pasca tampil mengenaskan dan Madrid pun berkurang pasca Ancelotti mengasuhnya). Tidak ada yang saya benci dari MU, kecuali suporter barunya yang latah. Keterpurukan MU setelah ditinggal Sir Alex Ferguson dan berpindah tangan kepelatihan pada David Moyes memicu gelombang besar teriakan Glory Glory Manchester United di linimasa. Fanatisme Manchunian di linimasa memberikan dampak luar biasa, baik secara komersil maupun penggaet fans baru bagi MU. Fans MU yang bertambah membuat klub memiliki posisi tawar yang tinggi, terbukti nilai kontrak Chevrolet mencapai 53 Juta Pounds pada musim ini.
            Yang menyebalkan dari semua itu adalah munculnya fans latah yang muncul karena hanya ingin ikut-ikutan. Pernah beberapa kali menanyakan kepada beberapa teman alasan tiba-tiba mendukung MU. Beberapa yang saya ketahui temanku ini dahulunya adalah suporter klub lain, dan bukannya MU. Inilah beberapa alasan mereka yang membuatku sebal. Alasan pertama, ikut-ikutan. Ini yang menyebalkan karena menjadi suporter bukan karena ikut-ikutan. Keputusan menjadi fans MU karena ikut-ikutan tidak disertai dengan usaha mencari tahu latar belakang klub yang mereka dukung. Bahkan ketika saya bertanya, siapa musuh bebuyutan dari MU? Ada yang menjawab Chelsea, Arsenal atau Manchester City. Wew… Ketiganya untuk saat ini mungkin bisa dijadikan tolok ukur persaingan perebutan gelar, terutama Arsenal yang menjadi pesaing utama era awal tahun 2000an. Tetapi musuh bebuyutan MU tentunya adalah Liverpool. Tengoklah komentar Bill Shankly akhir tahun 50an menggambarkan tekad Liverpool meruntuhkan dominasi MU. Lantas awal kepelatihan Sir Alex juga menampilkan nada serupa untuk mengakhiri hegemoni Liverpool era 70-80an.
            Alasan kedua, bosan dengan klub yang dia dukung. Ada pula kawan yang menjadi suporter MU karena klub yang dia dukung tak kunjung juara. Saya lebih bersimpati pada suporter yang tetap teguh pendirian walaupun dia mendukung klub yang saya benci dibandingkan suporter yang musiman. Tiap musim ganti klub yang didukung.


2 comments:

  1. MU selalu di hati mas Boyd. =D

    ReplyDelete
  2. Manchester united memang layang di benci saya emang benci mu karena klub berjuluk the red devils itu memiliki penggemar namanya ariel noah jadi pantaslah mu diinjak injak

    ReplyDelete