Manusia memiliki karakter yang unik. Saking uniknya spesies ini sampai-sampai memilki sifat yang berbeda satu sama lain. Ada yang menyenangkan, tapi tak sedikit pula yang menyebalkan. Ibarat pepatah Jawa bilang, “wayang sekotak njerone bedo-bedo” (wayang satu kotak isi di dalamnya berbeda-beda. Menggambarkan manusia yang hidup di dunia yang sama memiliki karakter yang berbeda).
A. Manusia Bermulut Besar
Eits… jangan disamakan dengan Dr. Slump. Meskipun Ia berkepala besar tapi setidaknya tak bermulut besar (Eh mulutnya besar gak ya? Saya lupa). Bermulut besar ini hanya konotasi, bukan makna sebenarnya. Alasan tipe ini menjadi yang pertama karena banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan rata-rata orangnya memang menyebalkan. Ada ciri-ciri yang melekat dari tipekal orang ini. Ciri-ciri yang menjadi satu kesatuan dan jika salah satu saja tidak kamu temukan berarti dia bukan manusia yang menyebalkan. Ini adalah ciri-cirinya:
1. Selalu membanggakan keluarganya, kekayaannya, latar belakang pendidikannya.
Jika melakukan kesalahan atau dituduh melakukan sesuatu meskipun bukan dia yang melakukan, tetap saja alasan yang dikemukakan tidak jauh dari hal – hal ini. Martabat keluarga menjadi hal utama yang diuraikan. Seolah-olah melupakan adanya istilah white collar crime.
2. Setiap omongannya selalu membicarakan kesan yang WAH, baik, positif, tetapi dalam kenyataannya berbeda.
Manusia macam ini ingin menanamkan kesan yang kuat pada anda bahwa dirinya itu luaar biasa. Padahal itu hanya pencitraan saja.
3. Jika ada masalah selalu koar-koar di media sosial.
Tujuannya jelas, agar meraih simpati dan persetujuan khalayak ramai. Dengan nada emosi tingkat tinggi dan tak terkontrol justru menjadi bumerang baginya. Bukannya membuat orang bersimpati, justru sebaliknya menjadikannya antipati. Dan koar-koarnya ini juga memuat poin pertama.
4. Dikucilkan dari lingkungan.
Ini dampak dari sifat menyebalkan dirinya.
Cara mengatasinya:
1. Dengarkan saja
Dengarkan saja apa yang dia bicarakan.
2. Jangan dijauhi melainkan dekati
Tipekal manusia ini memang menyebalkan, namun tak lantas harus dijauhi. Rata-rata anda akan kasihan melihatnya. Ia sudah terlalu sering dikucilkan.
3. Jujurlah
Jujurlah padanya. Nasihat yang apa adanya adalah yang terbaik baginya dan tentunya dengan cara yang baik pula.
A. Manusia Bermulut Besar
Karakter kartunnya Akira Toriyama Banget |
Eits… jangan disamakan dengan Dr. Slump. Meskipun Ia berkepala besar tapi setidaknya tak bermulut besar (Eh mulutnya besar gak ya? Saya lupa). Bermulut besar ini hanya konotasi, bukan makna sebenarnya. Alasan tipe ini menjadi yang pertama karena banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan rata-rata orangnya memang menyebalkan. Ada ciri-ciri yang melekat dari tipekal orang ini. Ciri-ciri yang menjadi satu kesatuan dan jika salah satu saja tidak kamu temukan berarti dia bukan manusia yang menyebalkan. Ini adalah ciri-cirinya:
1. Selalu membanggakan keluarganya, kekayaannya, latar belakang pendidikannya.
Jika melakukan kesalahan atau dituduh melakukan sesuatu meskipun bukan dia yang melakukan, tetap saja alasan yang dikemukakan tidak jauh dari hal – hal ini. Martabat keluarga menjadi hal utama yang diuraikan. Seolah-olah melupakan adanya istilah white collar crime.
2. Setiap omongannya selalu membicarakan kesan yang WAH, baik, positif, tetapi dalam kenyataannya berbeda.
Manusia macam ini ingin menanamkan kesan yang kuat pada anda bahwa dirinya itu luaar biasa. Padahal itu hanya pencitraan saja.
3. Jika ada masalah selalu koar-koar di media sosial.
Tujuannya jelas, agar meraih simpati dan persetujuan khalayak ramai. Dengan nada emosi tingkat tinggi dan tak terkontrol justru menjadi bumerang baginya. Bukannya membuat orang bersimpati, justru sebaliknya menjadikannya antipati. Dan koar-koarnya ini juga memuat poin pertama.
4. Dikucilkan dari lingkungan.
Ini dampak dari sifat menyebalkan dirinya.
Cara mengatasinya:
1. Dengarkan saja
Dengarkan saja apa yang dia bicarakan.
2. Jangan dijauhi melainkan dekati
Tipekal manusia ini memang menyebalkan, namun tak lantas harus dijauhi. Rata-rata anda akan kasihan melihatnya. Ia sudah terlalu sering dikucilkan.
3. Jujurlah
Jujurlah padanya. Nasihat yang apa adanya adalah yang terbaik baginya dan tentunya dengan cara yang baik pula.