Ada yang menarik ketika membicarakan skripsi yang
sedang saya ketik, Permasalah sengketa Laut Cina Selatan. Awalnya saya mengira
ini hanyalah sebuah sengketa di dalam kawasan regional Asia Tenggara, tetapi
setelah ditarik ke depan dan belakang menjadi sebuah agenda besar Zionis yang
terangkum dalam The
Protocols of The Learned Elders of Zion. Ibaratnya sengketa Laut Cina Selatan hanyalah sebuah bidak
untuk meletakkan benteng –benteng di tempat yang strategis.Munculnya Arab Spring di Suriah, Mesir, Libya dan
beberapa negara di timur tengah sudah sesuai dengan apa yang direncanakan.
Pertikaian, perang saudara, kerusuhan, dan ketidak percayaan terhadap orde lama
yang berkuasa.
Aksi kapal perang Cina membuat Laut Cina Selatan
kian panas. Filipina, Vietnam, Taiwan, Brunei dan Malaysia dipancing untuk
membuat tindakan provokatif serupa. Sengketa Laut Cina Selatan sangat
berpengaruh terhadap kebijakan pertahanan Amerika Serikat secara global. Melalui
Sustaining US Global Leadership:
Priorities for 21st Century Defense yang diumumkan oleh Presiden
Barack Obama tanggal 5 Januari 2012 berisi prioritas utama pertahanan Amerika
Serikat saat ini dan masa yang akan datang adalah kawasan Pasifik. Implementasi
dari kebijakan tersebut tidak ada lagi pemotongan anggaran pertahanan yang
berkaitan dengan kawasan Pasifik dan peningkatan kehadiran militer Amerika
Serikat di Australia. Kemudian Amerika membentuk Triangle
Security - Indo Pacific, Jepang menjadi kaki kanan, India kaki
kiri dan Australia menjadi kaki belakang.
Ancaman kekuatan Cina di
daerah konflik Laut Cina
Selatan mendesak Presiden Filipina,
Benigno Aquino III, ke Gedung Putih untuk mencari jaminan pertolongan militer
AS. Presiden
Filipina meminta tolong Washington membangun kembali militer mereka yang lemah
untuk mempertahankan daerah teritorialnya. Kemudian Menteri Pertahanan Leon Panetta melakukan
kunjungan ke Asia awal bulan Juni 2012. Hal ini menunjukkan keseriusan AS
mengubah fokusnya ke daerah Asia, khususnya Asia Tenggara. Panetta mengatakan
AS bisa menyediakan senjata, bantuan teknologi, dan bantuan lain untuk
negara-negara sesuai kebutuhan masing-masing. Pejabat
AS berulang kali menepis bahwa rencana Pentagon untuk memperkuat kehadirannya
dan kegiatan di kawasan Asia-Pasifik tidak untuk menargetkan satu negara
tertentu.
Agenda 2025 Untuk Indonesia
Ada agenda menarik dari
Protokol Zionis untuk melenyapkan Indonesia dan Pakistan pada tahun 2025. Pelenyapan
ini bisa dari dalam negeri ataupun luar negeri. Apabila rencana memecah belah
Indonesia tidak berjalan alias gagal ada rencana cadangan, yakni melalui agresi
militer. Agenda memecah belah, saat ini sedang berjalan dengan kisruhnya perpolitikan
nasional karena kasus korupsi yang melibatkan orang-orang penting di Indonesia.
Selain itu, isu separatisme di Papua dan Maluku Selatan juga belum juga usai.
Jika republik ini tidak bubar
karena masalah internal, ada rencana cadangan agresi militer. Sengketa Laut
Cina Selatan adalah bidaknya. Dengan mempergunakan Laut Cina Selatan sebagai
pemicu, tidak mengherankan apabila terjadi pengerahan kekuatan militer dan
pembangunan pangkalan militer AS di beberapa negara.
Indonesia yang berposisi netral
menarik perhatian Cina dan AS. Seolah-olah mereka berebut pengaruh pada
Indonesia. Sangat aneh ketika Kongres AS pada tahun 1999 mengeluarkan Leahy
Amandment yang berisi embargo total terhadap bantuan militer AS kepada
Indonesia, kecuali bila pemerintah Indonesia dapat mengadili para pelaku
pelanggaran HAM di Timor Timor. Namun, saat ini sangat berbaik hati dengan memberikan bantuan senjata.
Sekarang AS dengan baik hati bersedia
memberikan Hibah 24 F-16 Block 25 plus 6 pesawat F-16 sebagai Sparepart. Hibah
tersebut adalah hibah gratis, namun Indonesia menginginkan untuk melakukan
upgrade pesawat tersebut agar menjadi setara dengan F-16 Block 52. Ditambah pula 12 unit radar maritim
untuk Indonesia.
Tidak mau ketinggalan, Cina turut memberikan
bantuan paket radar maritim yang mencapai Rp. 1,5 Triliun. Selain itu, Cina
memberikan bantuan yang benar-benar dibutuhkan, yakni Alih Teknologi untuk
rudal anti kapal C-705 dari Cina. Cina mengerti akan kondisi Indonesia yang
sedang giat dalam pengembangan roket dengan harapan bisa memproduksi rudal
sendiri, namun terkendala dalam membuat pemandu dalam rudal.
Posisi Indonesia yang dianggap netral bisa
berubah menjadi kecurigaan dari kedua belah pihak. Dan menjadi alasan yang
logis dalam melakukan serangan terhadap negara yang dicurigai. Hal ini tidak
menutup kemungkinan jika Indonesia menjadi tempat peperangan atau malah
terseret dalam peperangan.
Apabila perang berakhir, nasib Indonesia yang
berposisi netral akan kacau dan terjadi kembali perdebatan dalam negeri yang
memicu perpecahan.
Mengapa Indonesia? Ada apa
dengan Indonesia? Apa menariknya Indonesia bagi Zionis? Pecahnya Indonesia jelas menguntungkan aktor di
belakang layar. Tidak ada ketakutan lagi dengan pemimpin sekelas Soekarno yang
mampu menggerakkan seluruh negeri mayoritas Islam terbesar itu. Tidak ada lagi
negara Muslim terbesar pertama (Indonesia) dan kedua (Pakistan) yang menentang
aktor di belakang layar. Penguasaan sumber daya alam akan lebih mudah. Dan rencana
dalam protokol berjalan lancar.
fuck ZIONIS...........!!!!!!akan tiba saat'a nti pembalasan dari ALLOH !!!!!
ReplyDelete!akan tiba saat'a nti pembalasan dari ALLOH !!!!!
DeleteNah orang orang Inonesia cuma bisa teriak teriak di Medsos, terkutuklah Israel, Israel akan di musnahkan, dll dsb, SEKALI LAGI CUMA BISA TERIAK TERIAK DI MEDSOS. TETAPI SAMA SEKALI TIDAK BERPENGARUH APA APA BUAT ISRAEL. SEBALIKNYA SUDAH PULUHAN ( MENDEKATI 80 ) AGEN AGEN MOSSAD, IDF, SHIN BETH, YANG LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG SUDAH MASUK KE PAPUA. SEBENTAR LAGI KITA AKAN MENDEMNGAR STATEMENT DECLARATION OF INDEPENDENCE DARI THE REPUBLIK OF WEST PAPUA, DENGAN BINTANG KEJORA BERDAMPINGAN DENGan bendera bintang daud, dan lagu SHEMA ISRAEL berkumandang di seluruh tanah PAPUA.
Mudah-mudahan indonesia dan semua rakyatnya selamat, amin
ReplyDeletemaka dari itu marilah semua komponen bangsa ini bersatu padu demi keutuhan NKRI, sekali NKRI tetap NKRI malah kalo tuhan izinkan perluas saja wilayah NKRI-nya, ketimur, ke utara, ke selatan atau bahkan ke barat ... wuahahaha.
ReplyDeleteTUKANG BEGAL: "kami adalah kaki tangan iblish sama seperti antikris/dajal. Ahli esoteris : Semua nama tuhan dan semua agama dipertaruhkan menuju zaman baru. askenazie/pengamat nibiru : kami bangsa tertua yang mengawal kemajuan ekonomi dan sosial.
ReplyDelete